Ok sobat, sebagai seorang mahasiswa fisika, nggak ada
salahnya jika saya mengupas sedikit mengenai fenomena fisis di kehidupan kita.
Tapi pastinya nggak bakal jauh2 dari dunia fotografi kok. Hehehe..... J Masih
Seputar Kamera kok sobat.
Dulu waktu duduk di bangku SMA kita pasti pernah
mendapat pelajaran Alat Optik kan? Ya, ada Lup, Teropong, Mikroskop, dan pastinya
Kamera. Dulu seingat saya guru fisika saya menjelaskan mengenai prinsip kerja
kamera. Kalau tidak salah sih begini, Ketika
ada cahaya datang ke kamera, lensa cembung akan memfokuskan cahaya tersebut.
Bayangan akan berupa gambar terbalik yang bisa ditangkap layar. Dalam kamera,
bayangan ini terrekam dalam film yang sensitif terhadap cahaya.
Sehingga kita dapatkan klise. Klise itulah yang kemudian dicetak dan menjadi lembaran foto yang kita pajang di dinding rumah.
Sehingga kita dapatkan klise. Klise itulah yang kemudian dicetak dan menjadi lembaran foto yang kita pajang di dinding rumah.
Namun, seiring berjalannya waktu. Kini kamera
sudah mulai memasuki dunia digital, dan Film atau klise juga sudah tidak
digunakan lagi. Nggak percaya? Coba deh lihat kamera digital, kamera poket,
ataupun DSLR yang temen2 punya. Coba bongkar dan lihat bagian dalamnya, ada
nggak filmnya (jangan tiru Adegan ini, kerusakan dalam bentuk apapun bukan
tanggungjawab penulis).
Lalu pertanyaannya, Jika tidak ada film, lalu
apa yang menangkap gambar jang kita jepret?? Ternyata setelah coba saya cari2
info, ada satu benda yang menggantikan fungsi film, dan benda ini menjadi
faktor pembeda paling utama antara kamera analog dengan kamer digital. Benda
ini dinamakan charge-coupled device
(CCD) , sebuah sensor untuk merekam gambar, terdiri dari sirkuit terintegrasi
berisi larikan kondensator yang berhubungan, atau
berpasangan. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap
oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor
yang dikenal dengan pixel. Jumlah pixel inilah yang mempengaruhi kualitas
ukuran gamnar pada kamera digital. Sehingga kita mengenal ada kamera 3,2 MP 5MP
12MP bahkan 18MP ukuran – ukuran ini yang disebut dengan resolusi gambar.
Setelah melewati lensa dan filter warna, gambar
ditangkap CCD kemudian masuk ke sirkuit pemrosesan gambar yang mengubah semua
data yang diterima CCD menjadi data digital. Kemudian barulah ditampilkan dalam
LCD. Setelah itu gambar langsung masuk dalam media penyimpanan yang biasanya
berbentuk memori card. Pada kamera DSLR gambar juga dilewatkan ke cermin
pantulan yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder). Jadi walaupun
sudah menggunakan teknologi digital, Kamera tetap tidak bisa lepas dari prinsip
– prinsip optika ya....
Sekali lagi ini membuktikan fisika memang berguna
disemua lini kehidupan. Dan yang paling penting, sebagai calon fisikawan, kita
juga harusmenjadi pribadi yang berguna disemua lini kehidupan. Semangat....