Genesys Digital Art

We are Expert in Graphic Design

Lautan Pasir - Bromo

Hunting bersama 4 amatir

Genesys Photo Session

Mengabadikan Momen Dalam Bingkai Kamera

Hunting at Madakaripura

Mengenal Sang Pencipta Melalui Ciptaannya

Gunung Bromo - Probolinggo

Keindahan Alam Indonesia yang Mempesona

Selasa, 27 November 2012

Kamera Digital Juga tak Lepas dari prinsip Optika



Ok sobat, sebagai seorang mahasiswa fisika, nggak ada salahnya jika saya mengupas sedikit mengenai fenomena fisis di kehidupan kita. Tapi pastinya nggak bakal jauh2 dari dunia fotografi kok. Hehehe..... J Masih Seputar Kamera kok sobat.

Dulu waktu duduk di bangku SMA kita pasti pernah mendapat pelajaran Alat Optik kan? Ya, ada Lup, Teropong, Mikroskop, dan pastinya Kamera. Dulu seingat saya guru fisika saya menjelaskan mengenai prinsip kerja kamera. Kalau tidak salah sih begini, Ketika ada cahaya datang ke kamera, lensa cembung akan memfokuskan cahaya tersebut. Bayangan akan berupa gambar terbalik yang bisa ditangkap layar. Dalam kamera, bayangan ini terrekam dalam film yang sensitif terhadap cahaya.
Sehingga kita dapatkan klise. Klise itulah yang kemudian dicetak dan menjadi lembaran foto yang kita pajang di dinding rumah.

Namun, seiring berjalannya waktu. Kini kamera sudah mulai memasuki dunia digital, dan Film atau klise juga sudah tidak digunakan lagi. Nggak percaya? Coba deh lihat kamera digital, kamera poket, ataupun DSLR yang temen2 punya. Coba bongkar dan lihat bagian dalamnya, ada nggak filmnya (jangan tiru Adegan ini, kerusakan dalam bentuk apapun bukan tanggungjawab penulis).

Lalu pertanyaannya, Jika tidak ada film, lalu apa yang menangkap gambar jang kita jepret?? Ternyata setelah coba saya cari2 info, ada satu benda yang menggantikan fungsi film, dan benda ini menjadi faktor pembeda paling utama antara kamera analog dengan kamer digital. Benda ini dinamakan charge-coupled device (CCD) , sebuah sensor untuk merekam gambar, terdiri dari sirkuit terintegrasi berisi larikan kondensator yang berhubungan, atau berpasangan. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel. Jumlah pixel inilah yang mempengaruhi kualitas ukuran gamnar pada kamera digital. Sehingga kita mengenal ada kamera 3,2 MP 5MP 12MP bahkan 18MP ukuran – ukuran ini yang disebut dengan resolusi gambar.



Setelah melewati lensa dan filter warna, gambar ditangkap CCD kemudian masuk ke sirkuit pemrosesan gambar yang mengubah semua data yang diterima CCD menjadi data digital. Kemudian barulah ditampilkan dalam LCD. Setelah itu gambar langsung masuk dalam media penyimpanan yang biasanya berbentuk memori card. Pada kamera DSLR gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder). Jadi walaupun sudah menggunakan teknologi digital, Kamera tetap tidak bisa lepas dari prinsip – prinsip optika ya....

Sekali lagi ini membuktikan fisika memang berguna disemua lini kehidupan. Dan yang paling penting, sebagai calon fisikawan, kita juga harusmenjadi pribadi yang berguna disemua lini kehidupan. Semangat....




Trik menghilangkan tahi lalat di wajah



Ini  trik buat yang suka image manipulation. Terutama buat sobat yang ngeluh karena punya tahi lalat di wajah. Yang mungkin buat kita gak pede pas foto, ini ada sedikit solusi. Bukan pake sabun, masker atau produk kosmetik apapun lho. Cukup pake Adobe Photoshop. Oke, langsung aja, ini langkah2nya.
1.       Buka Program adobe Photoshop
2.       Buka File gambar yang mau di edit. Ini fotonya Meida sefira
3.       Gandakan layer Background menjadi 2. Caranya klik kanan pada layer yang dimaksud. Kemudian klik Duplicate layer. Namai layer baru ini dengan nama “final imagel
4.       Gunakan zoom tools untuk memperbesar gambar (biar jelas broooo.....)
Yang diberi tanda adalah bagian yang akan dihilangkan
5.       Klik “Clone Stamp Tool” lalu tekan dan tahan tombol alt pada keyboard. Kemudian arahkan mouse tepat di samping tahi lalat yang akan dihapus, pastikan kursornya berubah menjadi mode bidik. Lalu klik satu kali di tempat itu. Lepas tombol alt.
6.       Lanjutkan dengan klik tepat di bagian tahi lalatnya.  Ok lakukan langkah yang sama pada bagian-bagian  yang dirasa perlu dihilangkan. Ini hasilnya sobat....

Minggu, 18 November 2012

Overview "High Dynamic Range (HDR) Effect"

Bagaimanakah kesan anda saat pertama kali melihat gambar ini?
Bagi sobat yang saat ini masih menjadi mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA), terutama yang menempati kampus ketintang pastinya tidak asing lagi dengan monumen ini.
Yups.... benar sekali, ini adalah monumen yang ada di Ranunesa.
Sobat pasti mikir2 nih.... (perasaan monumen aslinya nggak sebagus ini deh??) Ya pastinya.... karena gambar ini sudah melalui proses retouching. Editor sudah menyulap gambar yang aslinya hanya diambil dengan kamera handphone tipe Xperia X10 5MP menjadi gambar yang jernih dengan kontras tajam dan warna yang hidup (kayak pake kamera profesional). Inilah yang disebut dengan HDR Effect. Gambar yang semula biasa aja bisa menjadi luar biasa memukau jika sudah mengadopsi efek ini. Bagi sobat yang penasaran, ikuti postingan selanjutnya yang akan membahas mengenai teknik editing dengan mengaplikasikan HDR Effect. see you